JAKARTA REGIONAL CLIMATE CHANGE DANGER

JAKARTA, KOMPAS.com — Jakarta is placing the first rank as area, which is the most susceptible area in Southeast Asia, on survey Economy and Environment Program for Southeast Asia (EEPSEA)

The Director of EEPSEA, Herminia Fransisco, in seminar of “Map of Climate Change Susceptible: Indonesian Perspective,” in Jakarta, Thursday (5/7), said that the data is the result of researches for 6 years with take some samples to be amount of 530 areas on Southeast Asia.

" Jakarta ’s areas is very susceptible of disaster with which related the climate changes, one of the causes of the high population,” Said Herminia.

The disaster of climate change is said by her, for example flood, dryness, the slip down land.

In that data said, in every increases sea surface of 1 metres equals with to soak the 10.763.734 residences.

The minister of Biological Environment, Rachmat Witoelar, in that chance call, the community should be care on the residence denseness which one of causes of climate changes.

”Community responses in preventing climate change susceptible, specially for the denseness, can be done with only made Jakarta, the Transit city only, not for living,” he said.


INDONESIAN VERSION :


Kamis, 7 Mei 2009

JAKARTA, KOMPAS.com — Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta menempati peringkat pertama sebagai daerah yang rentan perubahan iklim se-Asia Tenggara berdasarkan survei Economy and Environment Program for Southeast Asia (EEPSEA).

Direktur EEPSEA Herminia Fransisco dalam seminar "Peta Kerentanan Perubahan Iklim Asia Tenggara: Perpektif Indonesia" di Jakarta, Kamis (7/5), mengatakan, data tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan selama enam bulan dengan mengambil sampel sebanyak 530 daerah di Asia Tenggara.

"Wilayah Jakarta sangat rentan terhadap bencana dengan yang terkait perubahan iklim, salah satunya akibat dari tingginya angka kepadatan penduduk," kata Herminia.

Bencana perubahan iklim tersebut dicontohkannya, seperti banjir, kekeringan, meningkatnya permukaan, dan tanah longsor.

Dalam data tersebut disebutkan, setiap kenaikan air laut setinggi 1 meter sama dengan merendam daerah berpenduduk 10.763.734 jiwa.

Menteri Negara Lingkungan Hidup Rahmat Witoelar dalam kesempatan itu mengimbau, masyarakat hendaknya peduli atas kondisi kepadatan penduduk yang menjadi salah satu penyebab kerentanan perubahan iklim.

"Kepedulian masyarakat dalam mengatasi kerentanan perubahan iklim, khususnya masalah kepadatan penduduk, dapat dilakukan dengan hanya menjadikan Jakarta kota transit saja, bukan sebagai kota tempat tinggal," katanya.

0 comments: