Bike to School, Why Not ?




ENGLISH VERSION


Saturday, May 2, 2009
KOMPAS.com — For Yosia Besta, distance isn’t an obstruction for being do with go cycling to school.. That girl student of 11 grade SMA Yadika 5 West Jakarta made it as habitual, and that has been prolonging until now.

Sweat matter? She brings towel and not too worried because of her classroom had an Air Conditioner. "If it still morning, it’s not too hot, so bike to school, why not?," said Besta. The heritage mini bike from his brother, has belonging to her, and accompanied her to go around on Karang Tengah, the border of Jakarta with Tangerang City .
On Tebet, South Jakarta , M Fajar Nur Rohman is go cycling to school too. From his home on Gudang Peluru, he exceed for 4 kilometres to his school, SMKN 32 on South Tebet, with his Federal bike, which has bought by him from his friend, which cost Rp 50.000,- only.

"I’m often to be mocked by my friends, but it’s all right. The problem is only to park, my bike always not have any places to park," said the students who studied on that Restaurant department.

With the method and the trick respectively, one part of student in Jakarta choose to go cycling to school. Beside to economize, They are conscious enough that with go cycling can make the domain healthy.

"Isn’t had need any opinion to prevent the global warming. With only go cycling, we are ended to prevent that,” said Axel Irianto, The 12 grade student of SMA Charitas..

In Jakarta , go cycling is not popular enough. In every school, the amount of students who go cycling to school maybe can be counted by fingers. But they are suggesting the Bike To School organization to suggest to go cycling.

“If it is being done by oneself is difficult enough. But if more commonly, the task can be lighter,” said Anindito Bayhaqie, the 11 grade students of SMA Kolese Kanisius who always going to school by bike.

Moris Semuaji, the 11 grade students of SMA Lab School Kebayoran, who be chosen to be the head of Bike To School Organization said that this organization is made, and for students. "We are going to invite our friends to go cycling to school," he said.
The addition from us:

It’s good to go cycling to school. Because now the students are seldom to cycling to school. Cycling isn’t only can make our body healthy, but it can reduced the carbon emission which made by vehicle. Next time we are going to discuss about the profits of the bike, until it can prevent GLOBAL WARMING.
So, let’s friends, go cycling or walking for the better life.


INDONESIAN VERSION
SABTU, 2 MEI 2009
KOMPAS.com — Bagi Yosia Besta, jarak memang bukanlah halangan untuk ditempuh dengan bersepeda pergi-pulang sekolah. Siswi kelas II SMA Yadika 5 Jakarta Barat itu sudah biasa bersepeda ke sekolah sejak kelas II SMP dan kebiasaan itu terus berlanjut sampai sekarang.

Soal keringat? Besta cukup membawa handuk dan tidak terlalu khawatir karena ruangan kelasnya berpendingin udara. "Kalau pagi kan tidak terlalu panas, jadi naik sepeda kenapa enggak," tutur Besta dengan nada cuek. Sepeda mini lungsuran dari sang kakak sudah dua tahun terakhir setia menemaninya menyusuri jalan-jalan di kawasan Karang Tengah, perbatasan Jakarta dengan Tangerang.

Di Tebet, Jakarta Selatan, M Fajar Nur Rohman juga tak ambil pusing untuk bersepeda ke sekolah setiap hari. Dari rumahnya di kawasan Gudang Peluru, dia menempuh jalan sekitar empat kilometer ke sekolahnya SMKN 32 di Jalan Tebet Selatan, dengan sepeda Federal yang dibeli dari temannya seharga Rp 50.000 saja.

"Sering juga diledekin tapi cuek aja lah, kan sepeda sendiri. Yang bikin gondok cuma soal parkir, selalu digeser-geser sama sepeda motor," tutur pelajar kelas II jurusan restoran tersebut.

Dengan cara dan kiatnya masing-masing, sebagian kecil pelajar di Jakarta memilih bersepeda ke sekolah. Selain berhemat, mereka umumnya sadar betul kalau sepeda merupakan alat transportasi yang ramah lingkungan dan menyehatkan.

"Enggak perlu banyak ngomong soal usaha mencegah pencemaran udara. Kita naik sepeda aja udah ngebantu mencegah polusi dan global warming kan," kata Axel Irianto, siswa kelas XII SMA Charitas.

Di Jakarta, gini hari, naik sepeda ke sekolah memang belumlah menjadi pilihan populer. Di setiap sekolah, jumlah pelajar yang bersepeda ke sekolah mungkin bisa dihitung dengan jari. Namun dengan menghimpun diri dalam paguyuban Bike To School, mereka yakin dapat melakukan sesuatu yang lebih berarti untuk memassalkan aktivitas bersepeda ke sekolah.

"Kalau sendiri-sendiri memang susah ngajaknya, tapi kalau banyakan, saya rasa bebannya lebih ringan," tutur Anindito Bayhaqie, pelajar kelas II SMA Kolese Kanisius yang setiap hari bersepeda ke sekolah seorang diri.

Moris Semuaji, pelajar kelas II SMA Lab School Kebayoran yang terpilih sebagai ketua Bike To School, mengatakan, paguyuban ini merupakan gerakan yang diselenggarakan dari, oleh, dan untuk pelajar. "Kita akan terus-menerus mengajak sebanyak mungkin teman-teman bersepeda ke sekolah," tuturnya. (Maximillianus Agung)

tambahan dari kita-kita:

memang hebat, masih ada orang yang masih mau untuk naik sepeda ke sekolah.
biasanya sudah sangat jarang sekali oran-orang yang mau pergi menggunakan sepeda.
sepeda bukan saja menyehatkan tubuh melainkan mengurangi emisi karbon yang ditimbulkan bila menggunakan kendaraan bermotor. next time kita akan membahas tentang kegunaan sepeda sampai bagaimana sepeda dapat mencegah " global warming ".
ayo kawan - kawan, mari kita bersepeda atau berjalan kaki untuk kehidupan yang lebih baik lagi.

0 comments: